Menyintesiskan Gagasan Ormas Islam di Indonesia
Dibaca dari judulnya saja, tulisan yang akan anda baca ini, sepertinya tulisan yang serius. Penuh dengan data dan kaya akan referensi. Tentu saya tidak akan tidak mempersoalkan asumsi itu. Di lain kesempatan yang lain, --semoga saja-- saya bisa meneruskan menjadi tulisan yang serius.
Sebenarnya, Judul yang anda baca itu tidak lain adalah pikiran kreatif saya --dengan tidak ingin menyebutnya pikiran liar-- berangkat dari pengamatan empirik dan kontemplasi berjalan saya terkait dinamika organisasi massa (ormas) Islam di Indonesia. Seperti yang sudah diketahui khalayak, bahwa Ormas Islam di Indonesia Jumlahnya cukup banyak. Sebut saja, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persis, Hidayatullah, Al-Irsyad dan lainnya. Hal ini mengindikasikan, bahwa Umat Islam bisa dikatakan memiliki kekuatan yang cukup besar. Dilihat dari kuantitas ormas berikut anggota atau jama'ahnya.
Tempo hari, saya dan kawan-kawan berkesempatan silaturahmi ke salah satu senior organisasi yang juga alumnus doktoral Institut Teknologi Bandung (ITB). Kami berdiskusi banyak hal dengan beliau, terkhusus persoalan engineer profesional yang kurang mendapat tempat di Indonesia. Beliau bercerita banyak diantara kawannya yang memilih bekerja di luar negeri karena di dalam negeri selain tidak mempunyai wadah untuk mendevelop keahlian, jikapun ada kurangnya penghargaan dan apresiasi. Contoh kasus, di Indonesia, jika ada proyek untuk mengembangkan teknologi, apresiasi sangat minim. Di dalam negeri, gaji yang diterima tiga juta. Sedangkan jika ia terima proyek pengembangan teknologi tadi di luar negeri, gaji yang diterima tidak main-main sejalan dengan proyek yang dikembangkan dan apresiasi pemerintah setempat. Bisa lebih dari 100 Juta.
Bersambung
Sebenarnya, Judul yang anda baca itu tidak lain adalah pikiran kreatif saya --dengan tidak ingin menyebutnya pikiran liar-- berangkat dari pengamatan empirik dan kontemplasi berjalan saya terkait dinamika organisasi massa (ormas) Islam di Indonesia. Seperti yang sudah diketahui khalayak, bahwa Ormas Islam di Indonesia Jumlahnya cukup banyak. Sebut saja, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persis, Hidayatullah, Al-Irsyad dan lainnya. Hal ini mengindikasikan, bahwa Umat Islam bisa dikatakan memiliki kekuatan yang cukup besar. Dilihat dari kuantitas ormas berikut anggota atau jama'ahnya.
Tempo hari, saya dan kawan-kawan berkesempatan silaturahmi ke salah satu senior organisasi yang juga alumnus doktoral Institut Teknologi Bandung (ITB). Kami berdiskusi banyak hal dengan beliau, terkhusus persoalan engineer profesional yang kurang mendapat tempat di Indonesia. Beliau bercerita banyak diantara kawannya yang memilih bekerja di luar negeri karena di dalam negeri selain tidak mempunyai wadah untuk mendevelop keahlian, jikapun ada kurangnya penghargaan dan apresiasi. Contoh kasus, di Indonesia, jika ada proyek untuk mengembangkan teknologi, apresiasi sangat minim. Di dalam negeri, gaji yang diterima tiga juta. Sedangkan jika ia terima proyek pengembangan teknologi tadi di luar negeri, gaji yang diterima tidak main-main sejalan dengan proyek yang dikembangkan dan apresiasi pemerintah setempat. Bisa lebih dari 100 Juta.
Bersambung
Komentar
Posting Komentar