Mahfud MD dan potongan percakapan Umar Bin Khattab dengan Ubay Bin Ka'ab



Belakangan ini, nama Prof Mahfud MD menjadi perbincangan hangat di berbagai kanal media. Bahkan tidak hanya trending topik di media sosial maupun media massa, tak ketinggalan di warung kopi nama Prof Mahfud tak lepas dari topik obrolan. Hal itu, dikarenakan --belakangan-- aksi-aksi heroiknya membuka kasus-kasus besar di negeri ini. Saya sendiri, termasuk yang sangat mengagumi kiprah Prof Mahfud di pemerintahan. Karir politiknya dimulai sebagai Menhan di era Gus Dur hingga sekarang sebagai Menkopolhukam di kabinet Indonesia Maju. Rekam Jejak yang demikian panjang itu membuktikan sosok Prof Mahfud MD yang penuh integritas, dedikasi dan tidak membawa kepentingan pribadi ke dalam pusaran kekuasaan. Terbukti, nama baiknya terjaga sejauh ini. Bersih dari kasus dan jauh dari korupsi. Reputasi yang demikian mentereng itu berangkat dari sosoknya yang rendah hati, apa adanya dan nilai-nilai agama yang beliau pegang teguh.


Kembali ke topik awal, Prof Mahfud MD yang belakangan menjadi topik perbincangan hangat di media, hal itu tidak lepas dari kejujuran, keberanian, keterus terangan beliau membuka megakasus di negeri ini. Terbaru ialah tentang money laundry 349 T di lingkaran kementerian keuangan. Puncaknya adalah ketika Prof Mahfud rapat dengan komisi III DPR RI beberapa waktu lalu. Prof Mahfud tanpa tedeng aling-aling menguraikan dengan jernih data dan fakta yang terjadi di lingkaran kementerian keuangan. Menariknya, Prof Mahfud seolah 'dikeroyok' oleh DPR komisi III dan megakasus tersebut seolah ingin ditutupi. Di banyak komentar, netizen menyebut Prof Mahfud lah DPR sebenarnya. Keberanian Prof Mahfud inilah seperti mata air yang menjernihkan air keruh kekuasaan.


Di sisi lain, --yang membuat saya terinspirasi ialah rekaman ceramahnya yang banyak tersiar di kanal YouTube. Salah satu ceramah yang cukup menarik menurut saya ketika beliau menceritakan percakapan antara Umar bin Khattab dengan Ubay Bin Ka'ab perihal esensi taqwa. Suatu waktu, Umar Bin Khattab bertanya kepada Ubay Bin Ka'ab, "Ubay, Taqwa itu apa? Saya bertanya kepada Nabi, Nabi menjawab, Taqwa Ha Huna (sambil menunjuk hati). Tidak ada definisinya" Kemudian Ubay Bin Ka'ab menjawab, "Umar, apakah kamu pernah berjalan di jalan yang sempit, banyak durinya lalu di tepinya ada jurang?" Umar menjawab, "Iya pernah" Ubay menimpali, "Lalu apa yang kamu lakukan?" Umar menjawab, "Saya berjalan dengan penuh hati-hati dan berusaha untuk bisa sampai ke ujung" Kemudian Ubay merespon "Wa Dzalika Taqwa. Taqwa itu kamu cukup berhati-hati. Mutu Qabla an tamutu. Matikan dirimu sebelum mati untuk tidak dikendalikan oleh Hawa Nafsu". Sebuah pesan yang cukup mendalam. Pengingat kepada siapa saja. Pepatah Arab menyampaikan, "Asaddul Jihad, Jihadul Hawa" Bahwa jihad terbesar adalah jihad melawan hawa nafsu. []

Komentar

Postingan Populer