Sekilas tentang HMI


Terus terang, Himpunan mahasiswa Islam Ialah organisasi yang banyak merubah pola pikir saya tentang Islam. Dulu --sewaktu masih madrasah ibtidaiyah-- saya beranggapan bahwa Islam itu tertinggal, tidak maju. Perspektif itu tidak hadir di ruang yang hampa, melainkan realitas lingkungan sosial yang membentuk pola pikir tersebut. Saya tumbuh besar dalam lingkungan Islam tradisional, Madura. Dalam kesehariannya, masyarakat madura tidak lepas dari sarung. Main bola pakai sarung, tidur pakai sarung. Jadi, dalam tataran praktis sarung bukanlah sekedar simbol pakaian muslim, melainkan sudah menjadi pakaian keseharian masyarakat madura. Ditambah lagi, pembangunan desa yang tertinggal. Berbanding terbalik dengan pembangunan di kota. Yang boleh dikata, cukup pesat. Hal demikian juga yang membentuk pola pikir tersebut terkait Islam yang tertinggal. Karena dalam persepsi saya, masyarakat desa artinya masyarakat Muslim.

Namun, seiring bertambahnya pengalaman, persepsi tersebut kian berubah. Titik berangkat yang banyak merubah persepsi saya ialah tempat saya belajar yakni pesantren modern di Madura. Saya dipertemukan dengan ragam latar belakang. Baik keluarga, pendidikan, daerah dan lingkungan sosial. Hal demikian makin memperkaya khazanah keislaman saya.

Kembali ke topik awal, yaitu perihal HMI. Tanpa basa basi saya ingin menyebut bahwa HMI cukup berperan dalam merubah pola pikir. Wabilkhusus pandangan saya tentang Islam. Yakni Islam yang lebih rasional. Salah satu buku yang cukup berpengaruh--sekaligus buku saya kagumi-- yaitu nilai-nilai dasar perjuangan. Sebelum mengenal HMI, yang saya dapati hanyalah Islam doktrin. Pokoknya Islam begini (ketika seorang memaksakan Tafsir nya ke orangnya lain) Tekstual dan rigid. Dengan membaca NDP, saya bisa mengembangkan pikiran yang lebih rasional. Islam yang interpretatif. Sehingga belakangan saya bisa mengnalisa doktrin yang memaksakan kehendak dengan menggunakan teks Wahyu yang sakral sebagai kendaraannya. Karena HMI juga saya semakin tertarik dengan kajian keislaman atau dalam bahasa scholarnya yaitu Islamic studies. Di lain tulisan, saya ingin mencoba mengulas dan memotret NDP yang saya kagumi buah pikir Cak Nur ini. []

Komentar

Postingan Populer