Kepulangan Emba



Kepergian orang-orang terkasih akan selalu menyesakkan dada. Apalagi, kepergiannya meninggalkan kebaikan dan inspirasi bagi keluarganya dan sekelilingnya. Bagi sebagian orang --terlebih keluarganya-- kepergiannya terlalu cepat. Apalagi ada sesuatu harapan yang disematkan kepada anak-anaknya maupun cucunya.


Benar kata Chairil Anwar, dalam judul puisinya derai-derai Cemara, "Hidup hanya menunda kekalahan." Pada akhirnya, setiap manusia akan kalah. Dikalahkan oleh waktu, dikalahkan oleh usia dan dikalahkan oleh takdir. Yang hanya bisa dilakukan mendekap erat takdir itu.


"Kullu Nafsin Daiqotul Maut." Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Begitulah penggalan Surah Ali Imran 185. Bahwa setiap manusia tidak akan bisa menunda kepulangan. Semua sedang menuju bahtera takdir.


Innalilahi wainnailaihi Raji'un. Selamat Jalan emba, Insyaallah kepulanganmu di dekap oleh kedamaian. Damainya bulan Ramadhan. Bulan penuh kemuliaan. Telaga nasehatMu akan selalu menjadi derai mata Air kebaikan. "Wahai Jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan Ridho dan dan di Ridhoi-Nya dan masuklah kedalam surgaku" (Al-Fajr : 27) 🙏🥹

Komentar

Postingan Populer